Selasa, 24 Juli 2012

Koreksi tentang Kebenaran


Kebenaran adalah sesuatu yang diterima oleh akal sehat dan nurani manusia.

Beberapa hari yang lalu saya membuat postingan yang menyinggung pengertian kebenaran dan mendapatkan koreksi dari seorang teman terutama pada kalimat seperti diatas. 

Sebelumnya terima kasih pada teman saya yang memberi koreksi dan wawasan baru akan pengertian kebenaran yang saya tuliskan di postingan sebelumnya. Kalau penasaran, silahkan buka harrypanjaitan.blogspot.com sekalian untuk menambah wawasan. 

Memang saya akui ada yang bertentangan dalam tulisan saya sebelumnya. Di bagian awal saya tuliskan kebenaran adalah sesuatu yang diterima oleh akal sehat dan nurani manusia, sedangkan pada bagian bawah saya tuliskan kalimat yang menjurus kepada mutlaknya kebenaran dengan kalimat seperti ini : "Mungkin hanya ada satu kebenaran yang benar-benar 'benar' dalam dunia ini dan kita tidak pernah berfikir kebenaran yang mana yang paling benar tersebut karena kebenaran yang kita bawa sejak lahir telah tertanam di alam bawah sadar kita."

Saya terima kalau kebenaran itu mutlak. Saya perbaiki dan perbaharui pengertian dan wawasan saya tentang kebenaran dan kepercayaan. Sebelumnya saya secara tidak sadar mencampur adukkan arti kebenaran dan kepercayaan. Keduanya ternyata jauh berbeda tetapi saling berkaitan satu sama lain. Kepercayaanlah yang merupakan sesuatu yang diterima oleh hati nurani manusia sekalipun belum tentu diterima logika, sedangkan kebenaran itu mutlak. 

Saya sempat menulis seperti itu karena saya lihat begitu banyaknya keyakinan yang salah. Kepercayaan yang dianut manusia, hanya satu yang mengandung kebenaran sejati sedangkan yang lainnya hidup dalam kebohongan. Itu pasti karena kebenaran itu adalah mutlak (masing-masing kita boleh mengklaim kalau kebenaran itu ada dalam kepercayaan kita masing-masing selagi kita bisa menghargai kepercayaan orang lain). Sekedar berbagi saja, jujur saya lebih suka kalau kebenaran itu relatif meskipun tidak mungkin. Misalkan kepercayaan terbesar di bumi ini memiliki penganut 30% dari seluruh manusia, 70% manusia pasti hidup dalam kebohongan. Mereka akan mendapatkan konsekuensi karena kebohongan dan ketidak-tahuan yang mereka anut.  Konsekuensi yang mereka dapatkan tentunya sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing. 

Jadi, yang mana yang benar? Jujur saya katakan tidak tahu. Saya sepakat dengan teman-teman yang berkata kalau kita harus mencari kebenaran dengan pemikiran yang terbuka dan kerendah-hatian. Sebagai orang yang open-minded, ini yang saya takutkan karena memang kondisi iman saya sedang sinusioidal naik turun.  


Seandainya saya diserang satu pertanyaan seperti ini , misalkan oleh teman yang seiman : 
"Seandainya keyakinan yang anda pegang sekarang terbukti bukanlah sebuah kebenaran sejati, apa sikap yang anda ambil?"

*Sedikit penjelasan dari saya kalau pertanyaan 'seandainya' bukanlah pertanyaan cacat. Tanyakan kepada teman anda yang kaya raya pertanyan seperti ini, "Seandainya anda lahir dari keluarga miskin, bagaimana sikap anda? Apakah anda masih bersyukur?" Anda tau faktanya teman anda itu adalah orang yang kaya raya. 

Manusia tidak akan bisa menerima dengan rendah hati seandainya suatu saat apa yang dia percaya sebuah kebenaran selama 20 tahun ternyata bukanlah kebenaran. 


Bagi saya, sangat tidak mudah mencari kebenaran selain berdoa. Membaca buku atau bertanya kepada orang pintar memang salah satu kiat bagus. Tapi harus kita lihat bahwa di semua agama dan keyakinan, masing-masing punya penganut yang cerdas yang mampu memutar otak untuk menuliskan buku dan tulisan yang membela agamanya, baik dari Kristen, Islam, Katolik, Atheis, dan agama atau kepercayaan lainnya. Semuanya punya dasar yang jelas dan teguh yang diperjelas dan diteguhkan oleh penganutnya yang  menganggap kepercayaannya mengandung kebenaran sejati. Kondisi seperti ini adalah sebuah kebenaran yang bisa kita lihat dengan jelas, bukan? Kalau ingin mencari kebenaran, baca juga buah pemikiran orang-orang yang tidak seiman dengan kita. Mereka juga punya alasan kuat mengklaim bahwa kebenaran yang kita anut adalah tidak benar. Semua orang bisa berbohong. Sesuatu yang kita anggap kebenaran bisa saja hasil dari karangan orang-orang paling berkuasa demi kepentingan mereka. Misalkan surat pengampunan dosa yang pernah dijual oleh gereja. Syukur karena kebohongan ini telah terkuak. 

Secara logika, beginilah hasil pemikiran. Tapi masih ada yang namanya iman yang tidak membutuhkan bukti. Semua orang yang mau berfikir karena memanfaatkan otak cerdas yang Tuhan berikan, pasti pernah ragu imannya. Iman lah yang harus dipertahankan, biarkan logika anda melayang-layang karena itu anugerah bagi anda tercipta sebagai manusia. 

Tidak ada cara yang lebih baik untuk mencari kebenaran selain bertanya kepada pemilik kebenaran tersebut.   Orang-orang dari semua agama telah menerima kebenarannya masing-masing dari tuhannya masing-masing, teruslah berdoa dan persiapkan pikiran yang terbuka dan hati yang lapang. 


Sabtu, 21 Juli 2012

Orang Baik Jadi Pejabat?

Sejak dulu saya kurang suka politik. Memang saya akui  kadang saya berfikiran negatif tentang politik. Saya berfikir semua orang yang duduk di kursi pemerintahan adalah orang jahat yang menipu rakyat. Saya punya alasan sendiri mengapa berfikir seperti itu. 

Saya lihat dari berita di televisi dan pembicaraan hangat teman-teman saya tentang korupsi. Tak sengaja otak saya berputar membahas tentang korupsi, hasilnya malah saya maklum. Lho, kok maklum? Lha, kan yang duduk di kursi jabatan itu orang tak bermoral, jadi wajar-wajar saja dia korupsi. Nah, dari pembahasan tentang ketidak beradaan moral ini, saya pikir tindakan busuk bukan hanya menyangkut korupsi. Kalo berani korupsi, berarti tak takut neraka atau tak percaya neraka itu ada, kejahatan lain pun berani dilakukan. 

Saya pernah nonton sekilas film Batman Begins. Memang belum selesai nontonnya tapi saya bisa bilang ini film yang sangat bagus. Seorang pria yang jahat dan korup pernah berkata kepada Bruce yang masih muda, kira-kira begini kalimatnya : 

Just because your parent was killed by a rob, you think you know the ugly side of life? No, son. You don't. You came here and you said you don't afraid of me. Why? Because you have nothing to lose. Think again, son. The woman out there that brougt you here, people who lives at yout home. Think about it. 

Orang jahat selalu punya banyak cara untuk mencapai tujuannya. Menipu, mengancam, membunuh, merampas. Tak heran orang lain takut untuk menghalangi langkah mereka untuk menjadi orang yang lebih berpengaruh. Dengan menyogok sana-sini, mereka telah membeli topeng yang menutupi kebusukan mereka dan memamerkan kebaikan mereka. Rakyat kecil pun tertipu dan mempercayakan nasib mereka ke tangan orang seperti itu.

Tidak semua pejabat seperti itu. Mungkin ada bebeapa yang memang berkuasa dengan hati nurani. Tapi melihat prestasi negara Indonesia sebagai sepuluh besar negara terkorup, sudah pasti banyak pejabat "mangga kulit mulus yang busuk berulat". 

Nah, begitulah pemikiran saya tentang moral pejabat-pejabat kita. Bagaimana dengan kita? Mungkin ada beberapa dari kita yang punya cita-cita tinggi, jadi gubernur atau menteri misalnya. Kalau kita memang orang baik dan takut akan Tuhan atau orang yang bertaqwa, jalan pintas untuk naik keatas dengan cara yang tidak pantas harus ditutup, digembok dan buang kuncinya. Masih ada cara lain memang. Sayangnya jalan ini jauh lebih berat dan melelahkan karena sangat jauh dan banyak batu dan duri yang dilemparkan orang-orang yang lewat dari jalan pintas supaya anda gagal dan tidak berkesempatan menyaingi mereka. Banyak orang yang gagal melewati jalan yang benar ini dan berhenti melangkah atau ikutan lewat jalan pintas. 

Kalau anda orang yang memang berniat tulus untuk menjadi pemimpin yang ingin rakyatnya sejahtera, masih ada jalan. Anda perlu usaha 10x lipat dibandingkan dengan usaha yang diperlukan orang-orang tak bermoral untuk memperoleh kuasa. 

Apa yang harus kita lakukan ketika mereka pun juga memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang haram? Sedangkan orang-orang yang punya hati nurani banyak yang berdiam diri dan tidak mengorbankan waktunya untuk belajar menjadi garam dan terang diluar komunitasnya. 

Aku hargai kebenaran(menurut)mu


"Menurut kamu kebenaran itu apa?"

Pertanyaan ini sering saya dengar ketika berbincang debat dengan teman-teman saya dengan logat khasnya masing-masing. Coba anda defenisikan sendiri. Bagi saya kebenaran itu adalah apa yang diterima dan disetujui oleh logika dan hati nurani kita. 

Elektron mengalir dari kutub negatif ke kutub positif adalah kebenaran. Itu adalah kebenaran umum bagi semua orang. Kita tidak bisa lihat elektron tapi kita yakini elemen dasar itu akan selalu bergerak dengan arah yang pasti. Beberapa orang mungkin mendefenisikan kebenaran itu sebagai sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi sekalipun mereka tidak melihat secara langsung keberadaan atau kejadiannya. 

Yang selalu terlintas di benak saya, kenapa kebenaran itu ada banyak? Maksud saya, kebenaran yang dipegang teguh oleh milyaran manusia banyak yang berbeda. Contoh yang paling kontras yang bisa kita lihat yaitu perbedaan kebenaran yang dipegang oleh atheist dengan believer (orang beragama). Bagi atheist, Tuhan itu tidak ada. Itulah kebenaran bagi mereka. Lain halnya dengan kita orang yang percaya keberadan Tuhan. 

Saya memang belum pernah mendengar secara langsung perdebatan antara atheist dan believer. Dalam benak saya kalau saya bayangkan perdebatan mereka, pasti seru. Yang pernah saya lihat ketika browsing internet adalah perdebatan antar agama. Yang paling sering adalah perdebatan antara Muslim dengan Nasrani. Keduanya bersikeras saling membela kebenaran masing-masing. Ketika saya baca dan saya memaksa otak saya untuk tidak berpihak kepada agama sendiri, ternyata dari kedua belah pihak banyak pendapat yang kelihatan salah tapi selalu dipertahankan. Biasanya perdebatan seperti ini tidak ada habis-habisnya. Sudah sifat manusia mempertahankan egonya. Ujung-ujungnya saling memaki dan menghina agama tetangganya. 

Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat fenomena seperti ini. Contoh kecilnya lihat saja postingan berita utama yahoo.com pada berita yang sedikit saja berbau agama. Lihat di bagian komentarnya. Satu lagi, buka yahoo answers. Yang ini lebih parah. Banyak orang yang suka membuat pertanyaan yang mempertanyakan kebenaran agama tetangganya. Penggunan yahoo yang membalas juga banyak yang menggunakan kata-kata kasar, menghina agama dan menjawab dengan emosi. Siapapun pasti berani memberikan komentar seperti itu karena mereka merasa aman memuaskan diri menghina-hina di dunia maya. Tidak ada yang tau identitasnya. 

Saya sendiri merasa malu melihat sahabat-sahabat kita orang Indonesia yang punya mindset seperti ini. Memeluk kebenaran sendiri, ya, harus dan wajar, tapi menghina kebenaran orang lain untuk kepuasan emosi? 

Harusnya tidak perlu kita menjelaskan kenapa tindakan tersebut tidak penting sama sekali. Semua usaha yang kita lakukan untuk merubah kebenaran orang lain dan menyisipkan kebenaran kita, menurut saya adalah sia-sia untuk hampir semua manusia. Agama anda adalah agama X dan anda percaya bahwa kebenaran sejati diajarkan oleh agama anda tersebut. Sekarang saya minta anda bayangkan sebuah kondisi dimana anda dilahirkan dari keluarga yang beragama Y yang bagi anda bukanlah kebenaran. Sejak kecil anda di doktrin ajaran agama Y. Ajaran tersebut anda terima karena juga mengajarkan kebaikan. Ketika orang lain mengajarkan agama X, saya yakin anda tidak akan bisa terima. Alam pikiran bawah sadar anda telah terkunci kalimat 'agama Y adalah kebenaran'. 


Kalau anda setuju dengan paragraf diatas, anda harusnya sadar kalau tindakan memaki atau menghina  kepercayaan orang lain adalah tindakan (maaf) bodoh. Saya suka buka situs humor 9gag.com. Suatu hari ketika asyik membaca sambil tertawa kecil, saya  menemukan postingan seperti ini.
The major difference between Believer, Idiot, and Atheist
Bagi saya, kebenaran yang dianut manusia itu bukan hanya agama, atheisme adalah kebenaran bagi atheist dan tiap-tiap orang yang menganut kebenaran itu punya latar belakang, alasan sendiri dan pengetahuan untuk membela kebenarannya.


Setelah beberapa lama menghayal dan berfikir, saya menyadari satu hal yang paling sering tidak kita pahami adalah perbedaan kebenaran. Mungkin hanya ada satu kebenaran yang benar-benar 'benar' dalam dunia ini dan kita tidak pernah berfikir kebenaran yang mana yang paling benar tersebut karena kebenaran yang kita bawa sejak lahir telah tertanam di alam bawah sadar kita.

Saya pernah berdebat tentang kebenaran dalam agama saya sendiri. Teman debat saya yang seiman percaya kalau semua orang yang memiliki kasih kepada sesama akan kembali ke surga nantinya terlepas dari apapun agama mereka. Sebut saja ini pendapat satu. Disini saya bersikap netral. Saya mengambil contoh kebenaran orang lain yang mempercayai hanya orang yang mengaku Kristus sebagai Juruselamat yang akan diterima di Surga dengan bukti-bukti yang ada dalam Alkitab (saya seorang Kristen). Katakan ini pendapat dua.  Saya kira ada benarnya juga pendapat satu, soalnya kalau pendapat dua benar, dari 30% penduduk dunia yang nasrani, 70% akan masuk neraka. Maaf, itu asumsi saya saja dan saya akui saya tidak tahu rahasia Tuhan. Disini jelas, dalam satu agama saja terdapat perbedaan kebenaran. Apalagi yang berbeda agama. Apalagi kalau kita bahas perbedaan agama dan atheisme.

Kita tarik lah sebuah kesimpulan yang bisa diterima semua orang:
Bahwa kebenaran yang paling benar adalah bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dalam banyak hal seperti suku, warna kulit, pola pikir, bentuk fisik dan bahkan agama. 

Kenapa saya mengikutkan agama sebagai perbedaan yang Tuhan ciptakan
Saya percaya kalau banyak orang yang dilahrikan oleh keluarga atheis atau dari keluarga yang tidak seiman dengan anda di tempat yang tidak terjangkau oleh ajaran agama anda. Saya percaya kalau mereka lahir atas izin Tuhan. Kecuali kalau anda memeluk kebenaran yang mengatakan bahwa anak yang lahir dari rahim atheist bukan ciptaan Tuhan. 



Saya sering mendengar orang berbicara atau menulis dengan lantangnya sehingga saya bisa menyimpulkan pola pikirnya yang mengatakan : 
Aku memeluk sebuah kebenaran. Kebenaranku adalah benar dan kebenaran anda adalah salah. 
Pemikiran seperti inilah yang sering memicu pertengkaran bahkan peperangan. Memaksakan apa yang kita anggap benar kepada orang yang menganggapnya salah. 

Kalau anda bijak, tambahi kalimat tersebut.
Aku memeluk sebuah kebenaran. Kebenaranku adalah benar dan kebenaran anda adalah salah. Tapi aku maklum. Karena bagi anda kebenaranku lah yang salah. Aku akan selalu menghormati kebenaran(menurut)mu dan tidak akan pernah menghina kebenaranmu. 

Atau seperti ini,
Aku memeluk sebuah kebenaran. Kebenaranku adalah benar dan kebenaran anda adalah salah. Tapi siapa tahu kalau kebenaranku yang salah. Aku harus berusaha untuk mencari apa kebenaran yang paling benar itu. 

Kalimat kedua menurut saya kurang tepat disebut paham orang yang ragu-ragu. Ini paham yang wajar bagi seseorang yang open minded atau sedang mencari kebenaran.

Kalaupun di hati anda masih ada keinginan untuk menghina agama lain, keep it yourself dan berusahalah untuk mengurangi keinginan tersebut pelan-pelan. Bukan berarti kita tidak boleh menyebarkan ajaran agama kita. Selalu ada cara mulia. Jadilah orang besar yang berpengaruh positif bagi orang lain, sebarkan moral dan kebijaksanaan, ceritakan kebenaran anda secara bijaksana, otomatis orang lain akan mencari tahu siapa Tuhan yang mendidik umatnya yang bijak itu. 

Akhir kata di postingan ini, saya tidak mengklaim apapun. Hanya mengutarakan pendapat. Saya hanya rindu banyak orang yang terbuka pemikirannya untuk menghargai perbedaan.

Bhinneka Tunggal Ika










Jumat, 20 Juli 2012

Salam


Ada enaknya juga mengeluarkan isi pikiran sendiri.

Tidak harus dipendam-pendam dalam benak kita. Puas rasanya kalau kita tau ada yang membaca atau mendengarkan isi pikiran ini.  Melihat blog teman-teman yang sidah berisi puluhan postingan, saya jadi tertarik untuk membuat blog baru. Isinya entahlah, campur-campur. Yang saya rencanakan blog in ikebanyakan akan saya isi dengan isi pemikiran saya. Bukan curhatan. Tapi mohon maaf kalau ada curhat-curhat sedikit. :) Khusus buat postingan pertama saya ini, ya, curhat sedikit lah.

Sebelumnya saya ingin membuat blog komersial yang berisi tutorial tentang Corel Draw, terus pasang iklan dari google adsesnse. Awalnya semangat karena memang saya sudah pengalaman 5 tahun mengutak-atik grafis pakai Corel Draw dan memang saya orangnya senang mengajari orang lain, tapi setelah lihat pengalaman seorang blogger fulltime, penghasilannya tidak begitu memuaskan. Mungkin memang dia bukan blogger fulltime yang profesional yang menghasilkan puluhan juta per bulannya.

Untuk mengambil langkah jadi blogger komersial yang punya penghasilan, bukan langkah kecil. Butuh keseriusan dan keahlian khusus untuk menarik pengunjung. Saya rasa saya belum mampu. Ini bukan sikap pesimis tapi pemikiran realistis. Bukan tidak bisa atau tidak mampu, tapi saya lihat status saya sebagai mahasiswa, saya butuh banyak waktu untuk status saya ini. Kalau ingin menjadi seorang profesional dalam 2 bidang butuh usaha yang tidak wajar. Saya sudah pilih menjadi mahasiswa dan engineer daripada blogger.

Saya suka berfikir konsep, menghayal yang kurang masuk akal, berkomentar dalam hati dan berdebat santai. Media blog sangat cocok untuk kegemaran saya untuk menuliskan apa yang saya pikirkan selama ini. Selain supaya orang lain bisa membaca dan tahu, saya juga selalu bisa melihat kembali apa yang pernah singgah di benak saya. 

Intinya, yah, saya buat blog ini sebagai tempat menuangkan pemikiran saya. Semoga bisa menjadi tempat bagi kita untuk berbagi.


Salam



Andi