Sabtu, 21 Juli 2012

Orang Baik Jadi Pejabat?

Sejak dulu saya kurang suka politik. Memang saya akui  kadang saya berfikiran negatif tentang politik. Saya berfikir semua orang yang duduk di kursi pemerintahan adalah orang jahat yang menipu rakyat. Saya punya alasan sendiri mengapa berfikir seperti itu. 

Saya lihat dari berita di televisi dan pembicaraan hangat teman-teman saya tentang korupsi. Tak sengaja otak saya berputar membahas tentang korupsi, hasilnya malah saya maklum. Lho, kok maklum? Lha, kan yang duduk di kursi jabatan itu orang tak bermoral, jadi wajar-wajar saja dia korupsi. Nah, dari pembahasan tentang ketidak beradaan moral ini, saya pikir tindakan busuk bukan hanya menyangkut korupsi. Kalo berani korupsi, berarti tak takut neraka atau tak percaya neraka itu ada, kejahatan lain pun berani dilakukan. 

Saya pernah nonton sekilas film Batman Begins. Memang belum selesai nontonnya tapi saya bisa bilang ini film yang sangat bagus. Seorang pria yang jahat dan korup pernah berkata kepada Bruce yang masih muda, kira-kira begini kalimatnya : 

Just because your parent was killed by a rob, you think you know the ugly side of life? No, son. You don't. You came here and you said you don't afraid of me. Why? Because you have nothing to lose. Think again, son. The woman out there that brougt you here, people who lives at yout home. Think about it. 

Orang jahat selalu punya banyak cara untuk mencapai tujuannya. Menipu, mengancam, membunuh, merampas. Tak heran orang lain takut untuk menghalangi langkah mereka untuk menjadi orang yang lebih berpengaruh. Dengan menyogok sana-sini, mereka telah membeli topeng yang menutupi kebusukan mereka dan memamerkan kebaikan mereka. Rakyat kecil pun tertipu dan mempercayakan nasib mereka ke tangan orang seperti itu.

Tidak semua pejabat seperti itu. Mungkin ada bebeapa yang memang berkuasa dengan hati nurani. Tapi melihat prestasi negara Indonesia sebagai sepuluh besar negara terkorup, sudah pasti banyak pejabat "mangga kulit mulus yang busuk berulat". 

Nah, begitulah pemikiran saya tentang moral pejabat-pejabat kita. Bagaimana dengan kita? Mungkin ada beberapa dari kita yang punya cita-cita tinggi, jadi gubernur atau menteri misalnya. Kalau kita memang orang baik dan takut akan Tuhan atau orang yang bertaqwa, jalan pintas untuk naik keatas dengan cara yang tidak pantas harus ditutup, digembok dan buang kuncinya. Masih ada cara lain memang. Sayangnya jalan ini jauh lebih berat dan melelahkan karena sangat jauh dan banyak batu dan duri yang dilemparkan orang-orang yang lewat dari jalan pintas supaya anda gagal dan tidak berkesempatan menyaingi mereka. Banyak orang yang gagal melewati jalan yang benar ini dan berhenti melangkah atau ikutan lewat jalan pintas. 

Kalau anda orang yang memang berniat tulus untuk menjadi pemimpin yang ingin rakyatnya sejahtera, masih ada jalan. Anda perlu usaha 10x lipat dibandingkan dengan usaha yang diperlukan orang-orang tak bermoral untuk memperoleh kuasa. 

Apa yang harus kita lakukan ketika mereka pun juga memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang haram? Sedangkan orang-orang yang punya hati nurani banyak yang berdiam diri dan tidak mengorbankan waktunya untuk belajar menjadi garam dan terang diluar komunitasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar